23 September 2012

Thanks God for this Glad Evening

Kembali ke semester tujuh juga menjadikan saya semakin mencintai hidup, keluarga dan Maha Agung. Semester ini menjadi semacam penentuan, bukan penentuan akhir juga sih. Hanya saja tugas Akhir dari serangkaian proses panjang menuntut ilmu di Paramadina saya tempuh di semester ini. Ke kampus hanya hari senin dan kerja sudah rutin dijalani. Planning yang saya buat memang tepat. Lebaran tahun ini memang saya manfaatkan sebaik mungkin sebagai quality time with my family. Pasalnya, saya sudah berpikir bahwa tahun depan saya sudah bekerja atau S2 sehingga waktu pasti lebih limit daripada sekarang yang notabenenya saya masih berstatus mahasiswa. Saya juga sangat bersyukur bisa masuk ke Identity, tempat baru saya di dunia kerja. Sebuah branding consultant yang berlokasi di Tebet. Identity adalah tempat yang sangat menyenangkan untuk bekerja dan menimba ilmu lebih banyak.

Bersyukur karena rezeki yang Kau limpahkan senantiasa barokah. Keluarga yang sehat  di Malang, materi yang berkecukupan, teman-teman yang selalu membuat hati renyah sebagai sandaran di perantauan. Terima kasih juga telah memberikan kesehatan yang berlimpah untuk nenek kakek saya. Berkahilah umurnya ya rab. Betapa terharu ketika kakek saya berpesan. Kalimat itu diutarakan beliau ketika saya akan balik ke Jakarta kemarin. Nduk hati-hati disana. Tetap belajar dan terus berdoa. Doakan kakek selalu diberikan kesehatan agar nanti bisa datang di wisudamu. Subhanallah. Mata saya seraya berkaca-kaca. Sehatkanlah orang-orang yang saya sayangi. Berkahilah umur yang semakin tua ini ya rab. Rasa terima kasih saja tidak akan cukup mewakilkan kepadaMu. Namun, itu yang setidaknya membuat saya lebih lega. Terima kasih telah mengirimkankeluarga yang sangat hangat. Keluarga yang penuh cinta kasih.

Semoga saya bisa selalu menjadi seorang pembelajar yang gelisah. Tidak menggurui tapi tetap bisa menginspirasi banyak orang lewat perbuatan, bukan hanya lewat tutur kata. Dan yang terpenting, semoga saya tidak silau oleh kilauan yang ada di depan mata. Semoga terhindar dari sifat sombong dan arogan karena itu hanya akan menjatuhkan.

Jadwal sidang juga sudah keluar, tunggu apa lagi? Just do it. Senyum, semangat. Give the best performance for the examiners. Ngomong-ngomong soal tugas akhir, lah ini besok sidang malah sekarang belum ada persiapan apa-apa. Malah lebih enjoy nulis *ironis riang*

            Nah, sabtu kemarin saya sempat ke IKJ. Bertukar pikiran sekaligus refreshment. Hhmm, rasanya krikrikrik banget ketika masuk kampus yang serba warna-warni akibat mural ini. Dulu saya sempat mau masuk IKJ karena memang passion saya ada di dunia sinematografi. Dan sudah menjadi rahasia publik bahwa sinematografi IKJ itu bagus dan terkenal selain media rekam ISI Jogja. Sayangnya beasiswa yang diberikan IKJ waktu itu tidak full. Beasiswa itu saya dapatkan dari lomba FLS2N di Jogja, membuat iklan layanan masyarakat. Dan jalan hidup saya lebih memilih Paramadina.  Paramadina lebih mendekati realistis soalnya. Ia memberikan beasiswa yang lebih menjanjikan. Dilihat secara finansial saja, Paramadina Fellowship itu jenis full brightnya Indonesia. Lulus SMK adalah permulaan untuk meniti hidup baru yang lebih menantang. Disitulah terletak satu poin, saya harus mandiri. Titik.

Pulang dari IKJ, saya langsung telpon kamu buat nanyain laptop yang rusak itu. Kenapa kamu? Karena first mind saya ketika Emacine rusak yaa kamu, yang berbau informatika. Hheee.. sampai pada akhirnya kita bisa bercengkrama lumayan lama lewat jaringan di udara. Happy weekend! Sangat senang bisa share banyak hal, termasuk soal  Green Day. Alhamdulillah, selalu dilimpahkan kebahagiaan. Ngrusakin laptop pun jadi nggak terasa berat kalau sudah terkena virus bahagia tingkat dewa yang dilengkapi rasa syukur. Mencoba mengulang kalimat yang saya tulis beberapa minggu lalu, I really happy with you. Semoga radar neptunus itu akan tetap terpasang dan terkoneksi dengan baik. Yang terpenting adalah semangatnya di dalamnya, bukan lagi embel-embel apa yang ada di belakangnya. Thanks God for this glad evening.

September ini benar-benar menjadi bulan yang penuh lalalalaaaa. Saya susah menyebutnya jadi lalalaaa itulah yang cukup mewakili perasaan saya. Ditambah lagi lagu yang kamu kenalkan yang sampai saat ini membuat saya tersenyum-senyum sendiri ketika mendengarnya. Penasaran dan tetap berpikir bahwa lagu ini penuh magic. Wake me up when september ends.

Saya menyimpulkannnya saat ini adalah happy sunday, happy weekend and happy september. Terima kasih atas nikmatMu yang tiada bertepi, semakin menggulung dan menghujani. Saya juga bercerita banyak hal dengan ibu. Dan seperti menjadi perfectonya, chattingan tersebut menghasilkan grand message ”jangan lupa selalu bersyukur yaa nak” Ibu selalu mengerti saya. Kemarin, sekarang dan nanti, ibu akan tetap menjadi payung hangat saya bersama bapak dan adek.

Sedikit ngambil kutipan dari kamu yaa, “hopefully (always) happy before (and after) september ends. Itu yang memang saya harapkan. Semoga kebahagiaan ini tidak menemukan ujungnya. Semoga radar kita juga tak ada masanya. Be grateful for my wonderful life. I love this month. It’s wonderful September that I have.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar