14 Januari 2012

Lampung di Penghujung 2011

2011 memberikan banyak cerita, kejutan dan segala macam rasa. Tepatnya dipenghujung tahun 2011 ini aku mengunjungi Lampung untuk yang kedua kalinya setelah di tahun 2010 kemarin. Travelling memang hal yang sangat menyenangkan apalagi jika with studying. Itu pun yang aku lakukan saat itu.

Aku bersama tim Integrity Movement Paramadina presentasi sekaligus share kegiatan yang kami lakukan di Jakarta. Ceritanya, kita jadi pelopornya sehingga kita diundang oleh Universitas Lampung dan Universitas Muhammadiyah Lampung untuk share disana. nantinya aksi ini diharapkan dapat membentuk student community se-Indonesia.  
Dari kiri, Hydan, Aku, Indah, Saras, Halim dan Nuel.
Srikandinya
 Kami berenam berasal dari lintas jurusan dan lintas angkatan di Universitas Paramadina. Perjalanan pun dilakukan via darat yang kemudian transit di pelabuhan Merak, Banten. Kami naik kapal very untuk menuju lokasinya. Hhmm, #JadiingatBali secara tiba-tiba. 

Langit Biru
 Seringkali ingat perjalanan liburan semester yang lalu ketika ke Bali. Yaa, seperti yang teman-teman lihat, ini senjanya sangat indah. 
*Aku suka senja. Suka, suka, suka*

Esoknya, kami ke Unila dan share bersama teman-teman yang lain. Respon baik yang kami dapatkan dari hasil diskusi ini. Mereka berniat untuk mengadopsi gerakan ini juga. Student community yang kami buat bernama Integrity Movement Indonesia, dan Lampung adalah anggota pertama dalam komunitas ini. 
Delegasi Paramadina bersama teman-teman Unila

Selesai acara di Unila, kami (Paramadina) berniat untuk menengok Lampung di bagian yang lain. Aku mencoba mempraktekkan apa yang selalu di suggest langit biruku ketika travelling yaitu kuliner. Yaa, dia sempat bilang "Travelling tak akan sempurna jika tak dibarengi kuliner" Aku rasa memang iyaa. Kali ini aku dan teman-teman yang lain mencoba bakso yang paling terkenal di Lampung. 

Aku dan Saras
Nah, menu andalan disini ada mie ayam, bakso dan es krim kacang merah dan es krim buah. 



Setelah itu kamu melanjutkan perjalanan ke pusat industri Kripik Pisang yang juga sangat terkenal disana. Maklum, karena komoditi lampung memang pisang yang paling terkenal, seperti kripik tempe jika kalian berkunjung ke Malang. 
Malamnya, kami mulai jalan ke alun-alunnya. Sepanjang perjalanan, yang ku perhatikan adalah uniknya kota ini, setiap bangunan memiliki aksesoris khas Lampung yang aku tahu juga aksesoris itu dipakai ketika kita menarikan tari kipas Lampung. 

  Ini merupakan simbol budaya tersendiri, yaa ibaratnya hampir sama dengan pura (jika di Bali).


Sampailah di Alun-alun ini. Kami kesini karena planning untuk ke Waykambas gagal karena waktunya yang tak cukup sehingga melihat gajah Lampung disini pun cukup menjadi substitusinya.

Alun-alun Gajah
Penghargaan Adipura Kota lampung



Hari ketiga, kami bisa jalan-jalan dulu sebelum sorenya kita presentasi di Universitas Muhammadiyah Lampung dengan tema yang masih sama #integritas. Kami mengunjungi pantai pasir putih yang kata orang sana juga bagus.

saya = kulo
Pasca perjalanan ke pantai ini kami pun harus kembali untuk melaksanakan tugas pokok, share gerakan kami ke Universitas Muhammadiyah lampung
 
Lampung dan penghuninya, kalian semua sangat menyenangkan. Semoga bisa kesana kembali :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar