11 Januari 2012

Metaphornine Paramadina

   Sekali lagi, kegilaan ini semakin berlanjut. Image "lontong" di T-ta semakin menyeruak dengan "suara emas"nya. Kerja keras, cerdas, serta ikhlas selama seminggu ini berbuah manis. Nginep di kampus, lembur, makan bareng, dan hola-hola yang berujung pada hari akhir pameran "Metaphornine". Kekonyolan ini muncul karena terkontaminasi teman-teman sejawatku, "mereka pula yang semakin menggila" Ketawa dan koclak di auditorium bersama kawan-kawan Desain '09.
   Salah seorang temanku, yang "semakin tua, semakin menggila" tingkahnya bisa menyihir semua orang yang di auditorium saat itu "ngakak" nggak jelas. Tawa dan canda tak kunjung henti di malam itu. Hhmm, ini aula dibuat maen sepak bola. Lemparan bolanya berkali-kali mengenai lampu-lampu yang bergantungan. suara huru hara juga terdengar menyeruak. Hari itu pun telingaku rasanya dirusak oleh suara-suara musik "GJ" ala desain karena beberapa grup band yang ikut meramaikan acara penutupan pameran.
   Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik. Foto-foto kocak juga berkali-kali dijepret di depan laptop kharis. Sungguh, inilah kebersamaan yang sebenernya sudah dinanti-nantikan.Upz, salah seorang teman lagi riweh dengan sepeda onthelnya (sepeda ini dipakai saat pameran berlangsung, diambil nuansa nasionalisnya). Maklum, mungkin ngrasa sedikit aneh dengan artefak itu sehingga diipakai "begajulan" Akhirnya bagian rantainya rantainya trouble. Malam semakin menampakkan pesonanya, semua sudah berkumpul. Gorengan "bakwan" dijadikan menu andalan saat itu. Mengeluarkan uneg-uneg emang nggak semudah yang dibayangkan (mungkin itu hanya berlaku buat aku), tapi malam itu semua melakukannya. Mulai saat itu aku merasakan sudah tak ada lagi gab diantara kita so slow ya. Senioritas, solidaritas, berkarya tanpa batas, intrapersonal, orientasi dan yang lain menjadi topik dalam obrolan malam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar