17 Januari 2013

Menjadi Sederhana

Selamat malam sayang, semoga suka dengan bentuk surga kali ini. Aku tahu pasti kamu bacanya waktu malem-malem, di kamar kos yang paling nyaman sambil senyum-senyum sendiri. Tempat dimana kamu bisa bertemu aku setiap hari dan bisa memelukku erat-erat sampai pagi datang lagi sambil bercerita tentang masa depan, tentang rumah mungil kita, tentang keluarga mungil yang akan dipenuhi canda tawa anak kita yang cerdas nantinya.

Aaaah, setiap hari aku semakin mencintaimu. Mencintai caramu, mencintai semua yang ada padamu. Juga tentang kesederhanaanmu memperlakukanku. Ini adalah rasa sayang yang ku ungkapkan lewat tulisan. Bukankah menulis merupakan jalan menuju keabadian seperti kata RA. Kartini dulu. Aku masih terus mengingatnya.

Cintamu membuatku terus menulis. Dan cintamu juga yang membuatku terus (dan akan) baik-baik saja. Tulisan-tulisan ini juga yang nantinya akan kita ceritakan kepada si kecil kalau dulu ayah dan ibunya pernah dan akan terus saling jatuh cinta seperti sekarang ini. Aku tiba-tiba membayangkan suatu hari kita akan selalu menyambut senja jingga dengan saling bergandengan tangan. Menghabiskan malam panjang hanya dengan satu dekapan hangat di balik selimut tebal. Satu-satunya dekapan mesra yang pernah ku rasakan. Hanya satu dan itu milikmu.
 ***
Hari ini Jakarta hujan sederas-derasnya. Setelah beberapa hari ini cuaca dingin hingga kipas angin di kamar tidak lagi berfungsi. Smurf pun tak mau kalah, dia sangat nyaman dengan jaket orange kesayanganku. Rupanya dia sama sepertiku dan juga teman-teman di asrama ini. Udara sangat dingin menggigil dan air pun seperti es yang mencair untuk ukuran Jakarta. Sejenak aku berpikir, dinginnya Jakarta yang seperti ini membuatku merasa seperti berada di Malang.
 Setelah telepon kita semalam itu, air datang lagi dari langit. Deras. Yaa, sangat deras sampai petir bersahut-sahutan untuk berpaduan suara menunjukkan siapa yang paling jago. Teringat ketika tahun baru kemarin ketika teman sekamarku bilang “semua petasan dan kembang api meluncur ke langit lepas menunjukkan keindahannya" Seperti jalur Gaza yang tiba-tiba hadir di Indonesia. Suara di telinga hanya dipenuhi oleh gelegar petasan menyambar kesana kemari. Tapi aku suka. Itu adalah momen tahun baru yang paling klasik. Hanya berdiam di kamar sambil menunggu teleponku berdering. Lalu ketika diangkat, hanya suaramu yang ada disana. Seolah-olah backsound petasan dan kembang api itu kian menciut dihantam suara bahagia kita berdua.

Seperti pagi-pagi yang sebelumnya, kita saling menyapa hangat via sms atau telepon singkat. Selamat pagi sayang. Selalu ada kata semangat di belakangnya yang diikuti obrolan kecil lainnya. Rasa kangen hampir tak pernah absen mengisi hari-hari kami. Sederhana tapi memikat. Bersamamu membuatku merasakan bahagia yang sebenar-benarnya. Karena tak mau jika ini hanya sekilas datang atau hanya seperti di negeri dongeng dimana semua orang pasti bahagia kekal, aku pun sering bergumam sendiri “inikah bahagia yang sebenarnya?” Rasa syukur itu tak jauh dari doa-doa selanjutnya yang selalu dilantunkan hanya untuk sang pencipta. Aku sadar bahwa semua ini adalah titipan sehingga aku harus selalu mensyukuri nikmat yang sudah diberikan. Tuhan bisa mengambil milikNya kapan saja sehingga aku harus selalu melakukan yang terbaik untuk kita selagi masih bisa.

 Bersamamu, aku menjelma menjadi gadis kecil manja yang minta dipijit ketika kakinya sakit setelah bermain lama-lama. Menjadi remaja manja yang minta dipeluk setelah lelah beraktivitas seharian. Dan juga menjadi wanita dewasa yang selalu membersihkan rumah kita dengan riang nantinya, yang selalu membuatkanmu sarapan setiap pagi setelah membangunkanmu dari tidur pulas semalaman. 

Aku ingin menjadi sebaik-baiknya wanita agar kau bahagia dan bangga. Menjadi teman, adik, sahabat, istri dan ibu yang terbaik untuk keluarga mungil kita nanti. Meski aku suka ngambek seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan permen, tetapi kau tetap sabar menghadapiku. Kau memberikan kasih itu tanpa jeda. Tidak seperti hujan kali ini yang ada redanya, tapi sayangmu tidak. Terima kasih sayang sudah mengajarkanku banyak kesederhanaan.

Bersamamu membuat hidupku tidak rumit. Planning masa depan terlihat sangat rapi. Tetap sederhana kau menemaniku merajut mimpi-mimpi yang belum terwujud. Dengan sederhana, kita bersama-sama meniti jalan setapak untuk cita-cita. Sambil menata hidup yang lebih baik, kita selalu beriringan untuk saling meyakinkan dan terus menguatkan. Banyak yang menunggu kita disana. Termasuk Ranu Kumbolo dan sekawanan surga indah yang lain milik sang pencipta.

Bahagia menjadi bagian hidupmu. Bahagia menjadi milikmu sayang. Dan tentunya, aku juga sangat bahagia bisa berbagi surga dan menciptakan surga-surga itu bersamamu seperti candle light dinner kita yang selalu dilakukan dengan makan es krim berdua. Pada akhirnya aku yakin bahwa cinta yang sederhana akan menghasilkan energi yang luar biasa. Sederhana itu bagian dari kita.

1 komentar:

  1. WynnBET Connecticut Casino Launches In Michigan
    WynnBET is 고양 출장마사지 a multi-brand casino 전라남도 출장샵 and sportsbook that operates the WynnBET app in Michigan. The 김천 출장샵 company launched 용인 출장샵 in 제주도 출장마사지 December of 2019, and the

    BalasHapus