21 Oktober 2012

Orang Tua dan Mendongeng


Orang tua merupakan aset yang paling penting dalam mendidik anak. Hubungan emosional antara keduanya sangatlah dipentingkan untuk menunjang tumbuh kembang anak secara optimal. Secara psikologis anak sangatlah membutuhkan perhatian dari orang tua karena seharusnya yang paling dekat dengan sang anak yaa orang tuanya, bukan lagi orang lain. Hal ini saya refleksikan terhadap pengalaman saya pribadi. Bahkankah sudah seharusnya orang tua harus menjadi yang terdekat, melebihi pacar atau pun sahabat. 

Saya pun seperti ini. Orang tua saya menjadi orang yang pertama kali tau, yang pertama kali saya kasih cerita tentang apapun yang terjadi pada kehidupan saya. Hal apapun, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Justru saya tidak akan bisa cerita kepada orang lain sebelum saya cerita ke orang tua dulu. Teman curhat terbaik saya adalah ibu saya sendiri. Selama ini ibu juga menjadi sahabat, teman dan sekaligus kakak terbaik untuk saya selain bapak dan adek.

Kembali soal anak dan orang tua, khususnya untuk usia balita, mendongeng menjadi salah satu kegiatan yang memiliki pengaruh besar dalam tumbuh kembang anak. Dongeng merupakan media visual yang berisi cerita-cerita positif dan bisa membangkitkan daya imaginasi pada anak serta membangun hati nurani. Sedangkan mendongeng merupakan kegiatan membacakan dongeng kepada anak atau sekelompok anak tentang tema yang dipilih. Banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan mendongeng. Tentu saja banyak pesan moral yang bisa disampaikan melalui kegiatan mendongeng. 

Mendongeng merupakan metode mengajar yang paling tua dan yang paling kuat pengaruhnya kepada anak. Pendidikan karakter juga bisa ditanamkan melalui kegiatan mendongeng. Apalagi usia anak adalah usia emas untuk menanamkan karakter yang akan dipakai dalam kehidupan selanjutnya. Di masa remaja, dewasa bahkan sampai tua sekalipun karena tingkat memorable usia anak-anak jauh lebih cemerlang.

Namun, dengan segala kelebihan yang dimiliki, saat ini kegiatan mendongeng justru sudah banyak ditinggalkan oleh para orang tua. Mendongeng dianggap merepotkan dan membuat para orang tua merasa semakin lelah setelah seharian bekerja. Mendongeng sebenarnya bukanlah kegiatan menidurkan anak tetapi lebih berfungsi untuk meningkatkan kedekatan ibu dan anak serta mengembangkan kemampuan otak anak. Kecerdasan emosional anak juga bisa tumbuh dari kegiatan mendongeng. Saat ibu mendongeng dengan kreatif, secara otomatis daya imajinasi anak juga akan tergugah dan tumbuh.

Jumlah jam tatap muka antara orang tua dan anak di kota-kota besar juga semakin berkurang akibat kesibukan. Kurangnya perhatian pada usia emas ini  merupakan kerugian bagi orang tua karena masa yang sangat strategis dan menentukan perkembangan anak akan berlalu begitu saja.

Disamping itu semakin berkembangnya era digital dewasa ini mengakibatkan penggunaan gadget lebih dirasa menjanjikan daripada harus berlama-lama menceritakan sebuah dongeng untuk anaknya. Akibatnya anak-anakpun semakin jauh dari dunia dongeng. Mereka tidak mengetahui dongeng dan pesan-pesan di dalamnya karena orang tua memang semakin jarang mendongengkan cerita untuk mereka.

Menurut saya ada semacam salah persepsi dalam memahami “bagaimana cara memperhatikan anak” Dengan semakin berkembangnya globalisasi sekarang ini, banyak orang tua modern yang menganggap bahwa cara memperhatikan anak adalah dengan memberikan gadget untuknya. Misalnya saja handphone atau yang lainnya. Sedangkan secara psikologis perhatian yang semacam ini efeknya jauh di bawah dibandingkan memperhatikan anak dengan cara meningkatkan kedekatan emosional antara keduanya. Bisa dibilang perhatian yang berbentuk kedekatan secara batin itu lebih top hasilnya daripada perhatian yang berbentuk phisicly. Setidaknya itu menurut saya pribadi.

Karena background keluarga saya yang sangat hangat dan bisa diungkapkan dengan statement ini: best ever family i meet, maka banyak pelajaran yang saya dapat untuk menjalani kehidupan ke depannya. Yang pasti saya ingin mendidik anak saya dengan cara orang tua terbaik saya dalam mendidik saya selama ini. Tentunya dengan ditambah segala perbaikan jika di dalamnya memang masih ada lubang berjamur. Saya ingin kedekatan antara saya dan anak saya nantinya juga sama seperti saya dan keluarga saya.

Really.. more than it. Love you ibuk, bapak, adek, kakek, nenek dan keluarga besar yang sudah membesarkan saya menjadi manusia yang mampu berpikir. Saya harus bisa menjadi orang tua yang lebih baik dari kedua orang tua saya (meski saya tahu orang tua saya adalah orang tua terbaik yang saya temui) Saya juga harus bisa mendidik cucu-cucu orang tua saya nanti menjadi kebanggaan keluarganya. Amin J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar