Aku sangat menyukai travelling. Hobi ini dibangun sejak aku masih bersekolah di SMKN 4 Malang. Bisa dikatakan travelling is my soul karena aku bisa menemukan duniaku disini. Aku pun punya tagline tersendiri, travelling with studying yang sampai saat ini dikenali oleh teman-teman dan menjadi ciri khasku *katanya*. Aku yakin, dengan travelling pasti akan ada suatu pembelajaran yang akan aku dapat di dalamnya. Aku bisa belajar banyak hal dari travelling, apalagi aku juga konsen di dunia kebudayaan.
Travelling merupakan perpaduan antara belajar tentang kebudayaan dan sekaligus jalan-jalan. Aku dapat mempelajari tentang kebudayaan suatu daerah, kulinernya juga hal-hal yang unik dari kota-kota yang aku kunjungi. Aku pun biasanya mengabadikan hal-hal yang aku anggap unik.
Dengan travelling aku juga mempunyai banyak teman baru, mulai dari yang sudah dikenal sampai yang belum kenal sekalipun. Dan ini sangat menyenangkan. Berinteraksi dengan banyak orang apalagi dengan latar belakang budaya yang berbeda, yang tentunya akan menambah wawasanku.
Aku termasuk orang yang mempercayai bahwa belajar tidak hanya terpaku pada bangku kuliah. Dengan travelling aku juga bisa belajar banyak hal. Belajar memahami budaya orang lain, bahasanya, dan adat istiadat daerah tertentu. Aku rasa itu sangat fantastic. Aku bisa mengasah kemampuan bahasa dan cara berkomunikasi dengan banyak orang.
Berdasarkan pengalamanku waktu ke Polandia, aku mendapat semacam intuisi yang membuatku sangat mencintai dunia budaya dan terus mempelajarinya. Faktanya kebudayaan indonesia sangat beragam, unik dan fantastic. Banyak warga asing yang benar-benar kagum terhadap budayaku sendiri (di Indonesia). Namun dilain sisi, warga indonesia sendiri kadang tidak peduli dengan budayaannya sehingga sebagai pemuda perlu melestarikan dan terus membangun mindset publik untuk mencintai budayanya.
Travelling tidak harus mahal. itu adalah salah satu bagian yang mengkin jadi ujian buat pemula. banyak argumen yang menyatakan bahwa travelling selalu menghabiskan banyak uang. Namun, bagiku itu sangat tidak sah. hheee. Aku menganut aliran minimalis travel. Dengan ilmulah, travelling itu terasa lebih murah untuk ku lakukan. Memperbanyak relasi dan curriousity mendorongku untuk terus melakukannya. Tentunya relasi yang penuh ketulusan dan cinta kasih. Travelling yang ideal berjumlah 2 orang. Awalnya ini hanya saran dari partnerku, tetapi setelah dirasakan manfaatnya, ini memang benar adanya. Travelmate yang ideal yaa 2 orang. Cukup. Kalau pun sendiri mau, mengapa tidak.
Selamat menyelami ilmu yang disebar Tuhan dimana pun, daerah kumuh dan terpencil pun akan memberikan banyak ilmu jika kita senantiasa berada dalam ghirah keingintahuan untuk terus belajar. Belajar tidak akan berhenti dan tertutup karena belajar adalah proses.
Senyum, smangat :)
*untuk Ijen Festival, Languages & Cultures Exchange 2012*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar