Ada satu
lagi yang menurutku unik dari Toko Oen. Soundtrack
lagu yang mengiringi perjalanan kami. Lagu-lagu zaman dulu, dari
penyanyi-penyanyi populer di masanya. Bahkan aku rasa sampai sekarang. Ketika
di Toko Oen, aku hanya bisa menebak-nebak “lagu
ini judulnya apa yaa? Siapa yang nyanyi?” tapi ternyata pengetahuanku tidak cukup tahu tentang lagu-lagu itu. Aku hanya suka mendengarnya. Rasanya
seperti berada di 4-5 dekade yang lalu ketika alunan musik itu menggema
ruangan. Sangat merdu. Ramah di telinga. Sangat klasik. Aku juga sangat yakin
bahwa musik-musik yang diputar ini dirilis ketika kakek nenekku masih muda.
Mungkin waktu beliau berdua juga masih pacaran seperti kami. Hheee..
Setidaknya ada dua lagu yang mengganjal di
telinga dan hati. Itu karena aku sudah sering mendengarnya, bahkan dari dulu. Seperti
kebiasaan burukku yang sebelumnya, aku pun nggak tahu itu lagu siapa. Akhirnya googling pun dilakukan. Aku menemukan
jawabannya.
Mungkin akan
sedikit lebay kedengarannya. Soundtrack
paling romantis itu bukan karena penyanyinya yang memang menunjukkan
romansanya, tetapi lebih dikarenakan lagu-lagu tersebut yang mengiringi
romantisme kami berdua. Right Here Waiting.
Dengan melankolisnya dibawakan sang empunya, Richard Marx.
Right
Here Waiting
Oceans apart day after day
I slowly go insane
I hear your voice on the line
But it doesn’t stop the pain
If I see you next to never
How can we say forever
Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
I took for granted, all the times
That I thought would last somehow
I hear the laughter, I taste the tears
But I can’t get near you now
Oh.. can’t you see it baby
You’ve got me going crazy
Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
I wonder how we can survive
This romance
But in the end if I’m with you
I’ll take the chance
Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
Yang kedua
adalah lagu yang sebenarnya sudah ku kenal sejak SMK. Dulu lagu ini sering
diputar ketika berada di kelas bahasa inggris. Lagu ini selalu dijadikan
sebagai bahan tes listening. Aku pun
hafal liriknya karena saking seringnya diputar di kelas. That’s
Why – Michael Learn To Rock.
That’s
Why
Baby won’t you tell me why
There’s sadness in your eyes
I don’t wanna say goodby to you
Love is one big illusion
I should try to forget
But there’s something left in my head
You’re the one who set it up
Now you’re the one to make it stop
I’m the one who’s feeling lost right now
Now you want me to forget
Every little thing you said
But there’s something left in my head
I won’t forget the way you’re kissing
The feeling so strong were lasting for so
long
But I’m not the man your heart is missing
That’s why you go away I know
You were never satisfied no matter how I
tried
Now you wanna say goodby to me
Love is one big illusion
I should try to forget
But there’s something left in my head
I won’t forget the way you’re kissing
The feeling so strong were lasting for so
long
But I’m not the man your heart is missing
That’s why you go away I know
Sitting here alone in the middle of nowhere
Don’t know which way to go
There ain’t so much to say now between us
There ain’t so much for you
There ain’t so much for me anymore
Selain
sangat ramah di telinga dan juga di hati, lagu ini juga selalu mengingatkanku
dengan guru bahasa inggris terbaik di SMKN 4 Malang. Beliau adalah Bu Wiwik.
Dengan logat britishnya yang fasih, dulu beliau sering menyanyikannya di depan
kelas dengan penuh penjiwaan. Teman-teman sekelas pun akan trenyuh jika sudah
mendengarnya melantunkan lagu ibarat penyanyi idola.
Aku pun tersadar, pasti beliau juga sangat menyukai lagu ini, seperti aku yang juga menyukainya. Rasanya lagu ini begitu memorable. Mengingatkan masa-masa SMK yang penuh warna. Apalagi, lagu ini juga yang pada akhirnya mengiringin romantisme kami berdua di Toko Oen.
Aku pun tersadar, pasti beliau juga sangat menyukai lagu ini, seperti aku yang juga menyukainya. Rasanya lagu ini begitu memorable. Mengingatkan masa-masa SMK yang penuh warna. Apalagi, lagu ini juga yang pada akhirnya mengiringin romantisme kami berdua di Toko Oen.
Sampai saat ini, semuanya akan tetap sama.
Jika mendengar dua alunan musik yang begitu memikat hati, yang teringat
hanyalah Toko Oen, ice cream dan
romansa kami berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar