Good
morning sayang.. Pagi ini terasa, rindu yang kian berwarna. Menggunung dan
ingin jumpa. Rindu dan sayang yang beraduk jadi satu, membuatku ingin bicara
pada tetes hujan di pagi ini. Aku merindukannya. Merindukannya
yang jauh, terpisah jarak dan waktu. Namun, ada yang tetap. Hati kami bersimpul
jadi satu.
Pagi-pagi
membayangkan, membangunkannya, menunggunya mandi. Lalu dengan harus segarnya,
kami sarapa berdua di satu meja. Setelah itu kami keluar rumah, jalan kaki
menikmati udara pagi. Sengaja kami lakukan agar otak lebih fresh dari seluruh
aktivitas di hari sebelumnya.
Kami punya rumah di
desa yang rimbun bunga. Tanpa menggunakan alas kaki, kami berjalan menuju
hamparan vitamin hijau di sekeliling rumah. Bergandengan tangan. Hhmm.. hangatnya
pagi ini.
Kami saling sapa
dengan warga disana. Kami ucapkan salam ramah kepada mereka, ibu-ibu yang
sedang menggendong putrinya di pelataran rumah. “Selamat pagi bu” sapa kami
berdua. Salah satu Ibu tersebut menjawab dengan raut sumringah, “Selamat pagi
juga Mbak, Mas. Gimana kabar kalian berdua? Aku doakan langgeng dan terus
menjadi keluarga yang harmonis yaa” Kami pun menjawab balik dengan ramah.
Berbincang-bincang sebentar dengan ibu-ibu ini.
Kami terus berjalan.
Terdengar lentingan suara canda tawa anak-anak yang sedang bermain. Mereka
mengisi hari minggu paginya dengan suka cita, bersama teman sebayanya. Gundu,
petak umpet dan dakon adalah permainan tradisional yang selalu mereka mainkan
bersama. Mereka sangat terlihat ceria meski rupanya belum ada yang sarapan
pagi. Terlihat juga para bapak yang membawa peralatan kuncinya. Mereka menuju
ke sawah masing-masing dengan semangat yang menyala.
Tiba-tiba saja
perjalanan kami dihentikan oleh sapaan Ibu yang satu lagi. “Hhmm.. pasti
anaknya nanti mirip ayahnya yaa” Lalu dengan senyum lebar aku pun segera
menjawab, “mirip kami berdua bu”
Kami melanjutkan
kembali, menuju taman kecil yang dimiliki oleh desa yang indah ini. Taman
mungil nan hijau berseri. Udara sangat sejuk. Rona hangatnya pagi karena sinarnya
mentari membuat kami hangat. Disitulah, dia membisikkan sesuatu ditelingaku.
“Sayang, aku sangat menyayangimu. Semoga kita bisa menjaga semuanya dengan
baik” Dia langsung memelukku dengan erat. Seolah tak mau kehilangan seorang
wanita yang telah dititipkan olehNya untuknya. Dia sangat mensyukuri hadirnya,
yang selalu ada disampingnya.
Rasanya pagi ini
terasa lebih dekat dengannya. Dengan dia yang ku cinta. Seolah tak ingin
melepas dekapan hangatnya, aku pun menikmati setiap detik pelukannya. Sangat hangat.
Damai dirasa hati. Aku pun membalas dengan senyum bahagia. “Aku pun tak ingin
rasa ini berkesudahan. Aku tak bisa mencintaimu dengan cara lain. Aku percaya,
kau memang yang terbaik. Yang sengaja dikirimNya untuk menjagaku, menjaga
keluargaku kelak. Dan aku pun percaya, semua akan baik-baik saja di tangan kita.
Tetap melakukan yang terbaik sembari berdoa untukNya”
Ku rasakan setiap
partikel nikmatMu. Dengan penuh syukur dan suka cita. Berharap Kau akan terus
memberkahi kami dan rasa cinta kami. Melipatgandakan kenikmatan yang terus kau
beri. Terima kasih Tuhan atas rasa indah yang masih kau peruntuukan untuk kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar