Nyoba bikin script film yang kemudian saya aplikasikan ke program Celtx. Program yang mempermudah kinerja movie maker. Semuanya berhubungan dengan Audio Visual.
Introduksi
Rangga, Rara dan Gastar adalah tiga
sahabat yang sudah lama kenal bahkan menjadi orang terdekat. Rara
memiliki sifat bunglon, suka mempermainkan laki-laki tapi Rangga dan
Gastar tidak mengetahuinya. Dan saat ini Rara sedang menjalin hubungan
dengan keduanya. Suatu hari ketika mereka mengetahui sifat asli Rara,
mereka balik membalas dengan mempermalukan Rara di depan umum.
Scene 1 : Taman kota denpasar (Long Shot)
Taman kota yang sangat asri. Disana
banyak pasangan pemuda yang terlihat pacaran. Harum bunga di
sekelilingnya, lembayung senja yang khas turut mengindahkan suasana.
Semilir angin berhembus menguraikan dedaunan yang berjatuhan di tanah
dewata tersebut.
Gastar
"Sayang, sabtu ini ada acara pesta ulang tahun sahabat baikku ketika SMA. Kita datang kesana yaa"
(Duduk di bangku taman, tepat disebelah Maria. Ia sambil tersenyum)
Maria
"Hhmm.. pengen dateng sih sayang, tapi lihat nanti ya. Aku belum tahu sabtu ini jadi lembur atau nggak di kantor"
(Sambil mengerutkan alisnya, ia mencoba mengingat - ingat apakah ia juga ada agenda bertemu dengan Rangga)
Gastar
"Yaah.. diusahain dong sayang. Kan itu moment penting
buat aku. Sekalian, aku juga pengen ngenalin kamu ke sahabat-sahabatku
waktu masih SMA"
(Saat itu sebenarnya Gastar sudah tahu kalau sabtu nanti Maria memang ada kencan dengan Rangga)
Maria
"Iya deh, aku usahain bisa.."
(Ia pun luluh dan wajahnya terlihat memelas)
Camera Movement : Medium Shot
Scene 2 : sudut Taman Kota Denpasar (Long Shot, Pan Right)
Maria mencoba berjalan ke arah sudut
taman. Tidak lama kemudian HP Maria pun berdering. Ia berusaha melirik
layar HP nya. Ternyata itu adalah telepon dari Gastar
Gastar
"Kenapa nggak diangkat sayang?"
(Sambil berjalan di belakang Maria. Terlihat muka usil Gastar sambil tersenyum kecil)
Maria
"Ah, nggak penting. Dari temen kantor kok. Paling-paling mau nanyain kerjaan yang tadi sayang. Nanti bisa aku telepon balik"
(Mukanya yang suram sambil berusaha menyembunyikan kegugupannya)
Gastar
"Ohya, aku pinjam HP dong buat sms temen kantorku biar ngesave data di komputerku"
(sambil senyum - senyum usil)
Maria
"Yaa.. Pulsaku habis!"
(Ia sudah mulai merasa tidak nyaman dengan tingkah laku Rangga yang curiga)
Gastar
'Hhmm.. yaudah, kalau gitu kita pulang aja. Udah sore juga"
(sambil menarik tangan Maria dan mencoba mengajaknya jalan)
Scene 3 : Jalan Keluar Taman (Long Shot, Zoom Out)
Mereka bergandengan tangan, berjalan beriringan. Cuaca sore hari yang begitu hangat terkena silauan cahaya senja matahari.
Maria
"Sayang, kita ke Metro Mall dulu yuk. Ngadem bentar gitu sambil jalan-jalan"
(Merasa belum mendapatkan barang apapun sore
itu, Maria mencoba berpikir keras tentang bagaimana caranya agar Gastar mau diajak ke Mall)
Gastar
"Oh pengen kesana? Yaudah, ayo jalan.."
(Mereka kemudian jalan ke Metro Mall)
Scene 4 : Jalan Raya Menuju Metro Mall (Long Shot, Medium Shot)
Jarak antara Taman Kota Denpasar dan Metro Mall cukup dekat. Mereka bergandengan tangan dengan mesra, berjalan menuju Metro Mall
Scene 5 : Metro Mall (Long Shot)
Baru saja mereka masuk ke dalam area Mall
tersebut. Maria terlihat kegirangan. Banyak lalu lalang orang yang
bertujuan sama dengan Maria dan Gastar, ingin jalan-jalan atau membeli
kebutuhan mereka.
Maria
"Sayang, kita jalan kesana yuk. Ada butik bagus lho. Barang-barangnya cantik-cantik"
(sambil menarik tangan Gastar dengan manja)
Gastar
(Tak mengatakan apa-apa. Hanya mengikuti Maria dengan rasa malas yang tertuang di bahasa tubuhnya)
Scene 6 : Butik Gabrielle (Long Shot )
Butik gabrielle terlihat sangat
eksklusif. Dari luar saja sudah keliahatan bahwa barang-barang yang
dijual disana adalah barang branded mahal luar biasa.
Close Up :
Barang-barang yang ada di Butik Gabrielle
Maria
"Waah, banyak barang yang baru datang nih sayang"
(Seperti bertemu surganya, Maria sangat senang
dan tersenyum lebar. Baru masuk butik tersebut, Ia langsung memilih
barang-barang)
Gastar
"Iyaa.."
(dia mulai menunjukkan bahwa ia sudah mulai tidak interest)
Close Up : Wajah Gastar yang acuh
Maria
"Bagus nggak sayang? Cantik nggak kalau aku pakai ini?"
(sambil bergaya bak foto model dan senyum sana sini)
Gastar
"Waah, bagus kok. Semakin cantik deh kamu.."
(Dengan memasang mukanya cuek. Rangga sudah
tahu akal bulus Maria yang memang selalu morotin uangnya. Rangga mulai
pasang strategi agar tidak terjebak lagi)
Maria
"Udah sayang ini aja. Gaun sama dua tas yaa.. Setelah bayar kita pulang aja nggakpapa biar ngga kemalaman nyampe rumahnya"
(Dengan wajah sumringahnya, Maria berjalan menuju kasir sambil menenteng barang - barang belanjaannya)
Scene 7 : Kasir Butik Gabrielle (Long Shot, Zoom Out)
Biasanya Rangga langsung mengikuti Maria
dari belakang untuk menuju kasir. Namun, kali ini tidak. Ia pura-pura
tidak mendengarkan perkataan Maria dan masih tetap berdiri di dekat
kamar ganti.
Maria
"Sayang.. Ini belanjaannya sudah selesai dihitung"
(Mukanya mulai garang. Ia berteriak untuk kesekian kalinya)
Gastar
'Yaudah.. Kan tinggal dibayar. Susah amat"
(Sambil berjalan mendekat, dengan memalingkan muka)
Maria
"Kok kamu gitu sih. Kan biasanya kamu yang bayarin!"
(Sambil marah, teriak – teriak dan barang-barang belanjaannya langsung di taruh dikasir dengan kasar)
(Tak lama kemudian Rangga datang)
Rangga
"Oh.. Jadi selama ini Gastar juga yang biasa bayarin barang-barang belanjaanmu?"
(Rangga yang tetap stay cool di depan banyak
orang. Gayanya yang kharismatik membuat pembeli seperti dihentikan
waktunya. Semuanya mlongo)
Maria
"Hah.. Hhmm.. Anu.. Kok kamu bisa disini?"
(Dengan ekspresi yang kaget setengah mati. Antara bingung, gugup dan masang muka bodoh)
Rangga
"Aku memang sengaja buntutin kamu mulai dari rumah
tadi sampai akhirnya aku datang kesini. Aku dan Gastar sudah tahu
tingkahmu yang memang suka mempermainkan kami"
(Dia bicara dengan tenang, tanpa ada rasa marah yang mendalam karena sudah dibohongi)
(Tiba-tiba saja Gastar bangkit dan mendekati mereka berdua)
Gastar
"Sudah puas kan kamu menghabiskan uang kami berdua selama ini?"
(Mukanya mulai berubah menyeramkan)
Scene 8 : Kasir Butik Gabrielle
Lalu petugas kasir menyela pembicaraan
mereka. Ia mengingatkan Maria untuk segera membayar barang belanjaannya
karena jumlah orang yang antri di kasir semakin banyak.
Maria
"Maaf mbak, saya tidak jadi beli semua barang-barang ini"
(Dengan tertunduk malu, pasrah dan mukanya merah padam)
(Kemudian terdengar sumpah serapah dan cemooh dari pembeli-pembeli yang sedang antri dibelakang Maria)
Gastar dan Rangga
"Tau rasa deh.. Akhirnya kalau udah dibikin malu seperti sekarang. Kena batunya kau. Emangnya, kami milikmu? Bukan!"
(Dengan muka satir yang dicampur rasa lega serta tertawa)
Zoom In : Wajah Maria yang sedang menangis (Long Shot, Pan Right)
Tanpa menjawab, Maria langsung lari dari butik tersebut. Ia meninggalkan Gastar dan Rangga sambil menangis terisak-isak.