Siang ini saya tiba lagi di kota yang penuh hiruk
pikuk. Bukan hanya hiruk pikuk arusnya tetapi juga schedulenya.
Tanah rantau yang sudah memberikan banyak pelajaran kehidupan. Banyak rasa yang
sudah dilalui, semoga tidak membuat saya terlena dengan kebahagiaan. Pulang ke
Malang kali ini membawa sejuta cerita manis dan hangat. Begitu hangat.
Satu minggu lebih satu hari saya di Malang. Niat awal
untuk pulang adalah untuk riset tentang suatu hal yang memang sedang saya
tekuni belakangan ini. Namun, seiring berjalannya waktu selama satu minggu itu,
saya rasa malah jadi turn of main point. Bukan hanya riset semata,
tetapi lebih dari itu.
Satu minggu ini memberi banyak senyuman, banyak
kejutan dan banyak rasa kebahagiaan. Di tahun ke-4 inilah saya bisa merasakan
lebaran idhul adha bersama keluarga terkasih di rumah. Pasalnya, lebaran idul
adha di tahun pertama, saya habiskan di Tangerang, tahun kedua di Serang, tahun
ketiga di Jogja dan sekarang Malang mendapat giliran. Yeeaaay. Rasanya senang
sekali.
Apalagi sebelum lebaran tiba, saya juga mendapat
banyak kado bahagia dari Tuhan. Tentang surga kecil yang bernama Ice Cream, di
Toko Oen Malang maupun di Zangrandi, Surabaya dan juga tentang Neptunusku. Itu
semua melebihi kata senang. Membuat hati terasa orange, peach dan kebiruan.
Hhmm, kenapa tiga warna itu yang mesti dipilih? Yaa.. tentu saja karena itu
warna favorit saya. Dan warna itu menunjukkan kebahagiaan saya.
Lebaran idul adha kali ini juga bertepatan dengan long
weekend. Yaa meski menurut saya sama sekali tidak terasa long
weekendnya. Berdekatan dengan orang-orang terkasih menjadikan waktu
berjalan lebih cepat dari biasanya. For sure, Selamat lebaran,
selamat liburan dan selamat pacaran :)
Sudah cukup ‘intermezzo bahagia’ nya, sekarang saatnya
kembali ke realitas yang ada. Bertemu dengan banyak kerjaan, deadline, tugas
dan tanggung jawab. Mengapa saya bilang seperti ini? Karena setiap kali pulang,
sebisa mungkin saya manfaatkan momen itu menjadi quality time. Saya
sering menghentikan agenda atau benar-benar mematikan komunikasi agar bisa
benar-benar menikmati waktu bersama orang-orang terkasih. Harapannya adalah
ketika di Malang, hal-hal yang berbau Jakarta saya pending dulu sehingga
sebelum saya ke Malang pun, tanggung jawab itu harus diselesaikan terlebih
dahulu.
Saya sangat paham bahwa saya (sudah) dinanti-nantikan
banyak orang di kota saya. Tanggung jawab yang saya emban begitu besar dan
harus dikerjakan dengan maksimal agar tidak mengecewakan banyak pihak yang
sudah dan selalu mensupport saya. Yang selalu bangga dengan apa yang saya
lakukan saat ini. Semoga saya bisa melancarkan misi saya untuk ummat ini.
Semoga saya juga bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Banyak semoganya, juga
harus banyak usaha positif untuk meraihnya. Senyum, semangat!
Rasanya kembali ke Jakarta dengan rasa yang lebih luar
biasa karena hati sudah memilih. Memilih yang terbaik diantara mereka yang
baik. Insyaallah, dewa neptunus pun mengiyakan statement ini.
Saya percaya proses yang sudah cukup panjang ini memang mengatakan ‘iya’ untuk
kita. Dikejar banyak orang membuat mata semakin jeli dan teliti, tidak asal
nyangkut dan bilang ‘iya’ kepada salah satunya. Ini jawaban terbaik dari adanya
radar yang menyatukan hati, bahwa semua indah pada waktunya. Jarak
dan waktu yang berjalan akan mengajarkan kita banyak hal. Jadi, tidak ada
alasan untuk mengalami degradasi kualitas diri yaa.
Tentu saja, kali ini es krim mempunyai banyak
kunci happiness. More than happiness. Es krim menjadi sejarah
yang begitu (dan akan selalu) mempesona. Semoga ghirahnya akan tetap sama, di
awal hingga ujung meski sebenarnya rasa ‘itu’ tak punya ujung.
Semoga semuanya membawa manfaat dan menjadikan hidup lebih baik. Neptunusku, harus sabar dan terus belajar. Rasa kangen pasti akan terus mengembang setiap hari. Tapi semuanya patut disyukuri karena masih bisa merasakannya. Saya juga sangat percaya bahwa rasa kangen adalah bentuk anugrah. Kangen itu juga yang pada akhirnya membuat hari-hari semakin berwarna. Terima kasih untuk kasih.
Semoga semuanya membawa manfaat dan menjadikan hidup lebih baik. Neptunusku, harus sabar dan terus belajar. Rasa kangen pasti akan terus mengembang setiap hari. Tapi semuanya patut disyukuri karena masih bisa merasakannya. Saya juga sangat percaya bahwa rasa kangen adalah bentuk anugrah. Kangen itu juga yang pada akhirnya membuat hari-hari semakin berwarna. Terima kasih untuk kasih.
Kembali semangat dan kembali mengumpulkan banyak
amunisi untuk bekal pulang.September was wonderful but october more than it. More
happily. Senyum, semangat dan bersyukur itu wajib ada setiap hari,
tidak boleh tidak. Karena hal itu pula yang menjadikan dunia menjadi penuh
warna. Penuh magic! Alhamdulillah.. Semakin bahagia, semakin semangat, semakin
bersyukur, semakin dan semakin :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar