Siapa yang tidak mengenal tokoh bangsa yang lahir di Blitar, Jawa Timur ini? Tonggak sejarah pemicu lahirnya kemerdekaan bangsa Indonesia lahir atas dasar pemikirannya yang kemudian dibantu oleh sejumlah kawan-kawan seperjuangan. Beliau adalah figur yang pantang menyerah, terhadap tekanan dan tuntutan Belnada yang saat itu memang sangat mengusik rakyat Indonesia. Bahkan beliau rela untuk vacum dari sekolahnya di Bandung demi mengurusi pergerakan agar hak sebagai rakyat Indonesia dapat terpenuhi. Kecintaannya pada tanah air menjadikannya rela melakukan segalanya dengan azas rasionalitas. Ketika bersekolah di Bandung, beliau tinggal bersama keluarga Sanusi. Beliau selalu menyebarkan bibit semangat yang menyala kepada orang-orang di sekitarnya agar punya tekad bahwa Indonesia bisa merdeka di tangan rakyatnya sendiri, bukan deari bantuan orang asing.
Soekarno adalah sosok yang ramah sehingga beliau pun tak susah untuk mendapatkan teman. Ketika tinggal bersama keluarga Sanusi, bahkan setiap hari rumah tersebut selalu ramai berdatangan tamu pemuda-pemuda. Mereka membicarakan pergerakan-pergerakan dan strategi ke depan untuk melawan Belanda. Beliau pernah menegaskan bahwa cara melawan Belanda tidak harus menggunakan gencatan fisik, tetapi dapat pula dengan cara diplomasi. Beliau sangat penyayang terhadap sesama, sangat menyukai anak kecil. Pribadinya yang halus tapi tegas membuatnya memiliki banyak kawan yang mungkin juga sepaham dengan pemikirannya tentang perjuangan yang harus dilakukan terhadap Belanda.
Hampir setiap hari rumah yang ditempatinya selalu ramai. Berkat keberaniannya menyuarakan keinginan rakyat, beliau selalu dikunjungi orang. Mereka datang dari berbagai daerah untuk sekedar mengenal Soekarno atau untuk mengetahui apa yang sedang dirundingkan oleh pemuda-pemuda di rumahnya. Beliau mulai menyebarkan gagasan-gagasan yang sudah dirintis melalui pidato-pidato yang sangat bersemangat. Targetnya tidak hanya kawasan Bandung, tetapi melebar ke daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan kawasan lain. Rakyat pun sangat antusias mendengarkan pidatonya karenya mereka merasa suaranya diwakilkan oleh sosok yang sangat tegas berwibawa ini. Banyak rakyat yang masih takut untuk mengikuti pemikiran Soekarno akibat takut menentang Belanda, tetapi dengan pidato yang dibawakan oleh Soekarno yang terdengar sangat ambisius terhadap kemerdekaan, mereka pun suka cita dan mulai memihak serta berharap agar apa yang dirintis ini menjadi kenyataan. Oleh karena itulah figur yang sering disapa dengan panggilan bung karno ini juga mendapat gelar Singa Podium. Nama Soekarno pun semakin mengudara di seantero Indonesia, bahkan kaum-kaum yang tengah belajar di negeri Belanda juga sudah mulai mengenalinya.
Karena wibawa yang dimilikinya serta gaya kepemimpinan yang sangat bijak darinya, Soekarno pun menjadi buronan oleh pihak Belanda. Setiap berpidato, beliau juga tak jarang menyinggung Belanda dengan kekejamannya. Beliau berani memaparkan semuanya di tengah publik yang menyaksikannya. Akhirnya pidato-pidato bung Karno di daerah-daerah pun mendapat pengawasan yang ketat dari Belanda dengan anggapan bahwa bung karno adalah orang yang sangat berbahaya. Beliau dianggap begitu karena pidatonya mampu membius masyarakat untuk kontra dengan pihak Belanda. Tak jarang juga pidatonya tiba-tiba dihentikan karena dianggap merugikan Belanda.
Soekarno selalu mengajarkan dan meyakinkan bangsanya agar tidak mengemis terhadap pemerintah Belanda. Apa pun yang terjadi berdirilah sendiri, jangan meminta bantuan Belanda. Beliau yakin bahwa bangsa ini memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengalahkan Belanda. Kita mampu untuk merdeka dengan cara kita sendiri, bukannya malah menunggu orang asing memerdekakan kita. Tidak ada sejarahnya bahwa kaum asing mau memerdekakan rakyat Indonesia karena pada dasarnya bangsa kita selalu menjadi alat untuk meraih keuntungan mereka. Bung Karno pula yang mencetuskan agar kita sebagai rakyat Indonesia yang sangat luas dan tersebar di seluruh wilayah untuk mempersatukan diri. Jangan berpencar-pencar untuk tujuan yang beragam. Pemuda harus bersatu dan membulatkan tekat perjuangan melawan Belanda karena dengan jalan inilah kita akan semakin kuat. Jika pemuda bercerai berai sesuai wilayahnya maka akan sulit untuk mencapai kemajuan karena semua masih didasarkan pada egosentris kedaerahan. Maka dari itu kumpulan pemuda-pemudi yang bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatra dan yang lainnya dilebur menjadi satu kesatuan. Pergerakan bung Karno ke daerah-daerah yang disertai rapat dan diskusi bersama rekan-rekan seperjuangan membuatnya mampu mendirikan Partai Nasional Indonesia. Beliau menjadi ketuanya. Kutipan yang selalu saya ingat dari beliau adalah yuk menjalankan politik percaya diri kepada diri sendiri dengan tidak mengemis.
Semangat nasionalis harus dipupuk di hati para pemuda karena pemuda adalah tunas bangsa. Pemuda yang nantinya akan menggantikan perjuangan. Bahkan sampai muncul istilah kualitas negara itu lihat dari bagaimana pemudanya. Tentunya yang dimaksud disini bukan hanya pemuda, tetapi pemuda yang memiliki semangat juang tinggi terhadap kemerdekaan Indonesia. Pemuda yang mencintai negaranya. Peran pemuda disini sangatlah penting. Bagaimana negara akan maju jika pemudanya tak bisa digerakkan. Pernah suatu ketika beliau merencanakan untuk melakukan diplomasi dengan pemerintah Belanda, karena menurutnya perjuangan juga harus mengandalkan kecerdasan. Tidak melulu pada fisik. Beliau juga tidak jarang masuk penjara karena keberaniannya mengkritik pemerintah Belanda. Tempat perasinga sepertinya tidak asing lagi untuk beliau. Baginya yang terpenting, apa yang baik dari Belanda pasti akan diambil ilmunya justru untuk memberontak kekejaman mereka.
Saya sangat menyadari bahwa perjuangan yang dilakukan oleh Soekarno tidak terlepas dari peran wanita yang selalu mendampinginya. Beliau sangat menyayangi istri-istrinya karena menurutnya mereka bukan hanya sebagai istri, tetapi juga teman untuk diskusi dan juga ibu yang senantiasa menasehati jikalau sedang terpuruk. Mereka memang tidak menyumbangkan pemikiran untuk revolusi kemerdekaan Indonesia tetapi bagi saya mereka menunjukkan cinta kasihnya dengan kesetiaan kepada suaminya yang sedang berjuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar